Friday, May 22, 2020

Kalimat Majemuk : Pengertian, Jenis dan Ciri-cirinya

Pengertian kalimat majemuk - adalah sebuah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Setiap kalimat selalu memiliki klausa yang merupakan paduan antara satu subjek dan predikat, serta bisa ditambahi objek, pelengkap, maupun keterangan. Jadi, kalimat ini merupakan sebuah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.

Untuk menandai antarklausa, biasanya yang bersifat penggabungan akan ditemukan keberadaan kata hubung (konjungsi). Namun, teman-teman mungkin juga tidak menemukan keberadaan kongjungsi di sebuah kalimat majemuk yang sifatnya perluasan.

     Contoh Kalimat Majemuk Campuran Beserta Pola SPOK | idschool

Ciri Ciri Kalimat Majemuk

Untuk mempermudah kita dalam mengenal kalimat majemuk, kita perlu memperhatikan karakteristik yang ada didalamnya, yaitu sebagai berikut :

  • Kalimat ini mengandung lebih dari satu subjek dan terdapat satu predikat.
  • Adanya penggabungan ataupun perluasan didalam kalimat ini.
  • Penggabungan tersebut akan menghasilkan sebuah pola kalimat yang baru.
  • Pola kalimat yang terdapat didalam kalimat ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
  • Antar klausa akan dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi).

Macam Macam Kalimat Majemuk

Setelah kita melihat definisi dan ciri-cirinya, kalian juga harus mengetahui macam-macam kalimat majemuk itu apa saja, oleh sebab itu yuk simak penjabaran dibawah ini :

1. Kalimat Majemuk Setara

Melihat dari namanya—‘setara’—apakah yang terlintas di benakmu? Setara berarti sejajar (sama tingginya dan sebagainya), sama tingkatnya (kedudukan dan sebagainya), sebanding, sepadan, dan seimbang.

Nah, kalimat majemuk setara adalah sebutan bagi kalimat majemuk dengan klausa-klausa penyusun yang berkedudukan setara alias sederajat. Hubungan di antara klausa-klausa tersebut bersifat koordinatif. Karena itu, setiap klausa dapat pula berdiri sendiri sebagai kalimat.

Kata sambung yang biasa digunakan ialah: dan, ketika, lalu, sebelum, sedangkan, setelah, dan lain-lain.

Kalimat majemuk setara juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis, lho. Berikut penjelasan beserta dengan contohnya.

  • Kalimat majemuk setara sejalan

Adik sedang tidur. Kakak sedang mengerjakan tugas.

Adik sedang tidur ketika kakak sedang mengerjakan tugas.

  • Kalimat majemuk setara berlawanan

Si sulung selalu bangun pagi. Si bungsu selalu bangun terlambat.

Si sulung selalu bangun pagi, sedangkan si bungsu selalu bangun terlambat.

  • Kalimat majemuk setara sebab akibat

Dilan memasak air. Dilan menyeduh kopi kesukaannya.

Dilan menyeduh kopi kesukaannya setelah memasak air.


2. Kalimat Majemuk Rapatan

Hmm, apa sih yang dimaksud dengan kata ‘rapatan’ di sini? Jangan-jangan, kamu malah mengingat sopir angkot yang menyuruh penumpangnya duduk rapat-rapat, lagi?

Tapi tidak sepenuhnya salah, lho. Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu tanpa menyebutkan kata-kata yang sama.

Dalam kalimat majemuk rapatan, klausa yang digabung dipisahkan dengan tanda baca koma (,). Kata sambung yang biasa digunakan ialah: dan, juga, serta, dan lain-lain.

Contoh:

Cecep membeli komik. Cecep membeli alat tulis. Cecep membeli kamus.
Cecep membeli komik, alat tulis, dan kamus.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Setelah mengetahui kalimat majemuk setara dengan klausa yang punya kedudukan sama, kini kamu akan mengenal lawannya—kalimat majemuk bertingkat.

Berbeda dengan kalimat majemuk setara, klausa-klausa dalam kalimat majemuk bertingkat memiliki kedudukan yang tidak sederajat. Jadi, kamu akan dapat menemukan induk kalimat dan anak kalimat di dalamnya.

Berbeda pula dengan kalimat majemuk setara dan rapatan dengan klausa-klausa yang dapat berdiri menjadi kalimat sendiri, klausa dalam kalimat majemuk bertingkat yang berperan sebagai anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Bila berdiri sendiri, anak kalimat tidak akan memiliki arti.

Ada beberapa jenis kalimat majemuk bertingkat berdasarkan kata sambungnya, yaitu:

  • Kalimat majemuk hubungan syarat

(kata sambung: apabila, asalkan, jika, dan lain-lain)

Saya akan dengan senang hati membantumu jika kamu bersungguh-sungguh.

  • Kalimat majemuk hubungan tujuan

(kata sambung: agar, supaya, dan lain-lain)

Beni melancarkan rayuannya agar hati Milea luluh.

  • Kalimat majemuk hubungan sebab akibat

(kata sambung: karena, sehingga, dan lain-lain)

Ucup belum punya pacar karena tidak percaya diri.

  • Kalimat majemuk konsensip

(kata sambung: meskipun, walaupun, dan lain-lain)

Meskipun belum lulus sekolah, Dimas sudah harus mencari uang.

  • Kalimat majemuk hubungan perbandingan

(kata sambung: daripada, ibarat, dan lain-lain)

Ijah lebih suka menonton film action daripada film romantis.


4. Kalimat Majemuk Campuran

Tipe terakhir ini adalah kalimat majemuk yang terdiri dari gabungan kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.

Di dalam kalimat majemuk campuran, kamu akan menemukan beberapa kalimat tunggal. Karena terdiri atas gabungan yang cukup rumit, maka jangan heran kalau kamu akan menjumpai lebih dari satu kata sambung.

Contoh:

Bapak sedang tidur ketika saya pulang. Bapak masih tidur padahal sudah pukul 3 sore.
Bapak masih tidur ketika saya pulang, padahal sudah pukul 3 sore.


SEKIAN DULU YA......SEMOGA  DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA SEMUA....BYE 
TAMAT 

No comments:

Post a Comment